DPRD Kuningan menerima Aspirasi dari Mahasiswa PMII, Pertanyakan Moral Oknum Anggota Dewan.
SiwinduMedia.com – Puluhan mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kuningan, berunjuk rasa di depan gedung DPRD, Jalan RE Martadinata, Ancaran, Kuningan, Jumat siang (17/1/2025).
Dengan kawalan aparat kepolisian dibantu TNI dan Satpol PP, para mahasiswa ini silih berganti langsung berorasi. Mereka pun membawa sejumlah spanduk bertuliskan sindiran terkait moral oknum anggota DPRD.
“Jangan ajarkan kami soal moral, kalau dewannya saja tidak bermoral. Jangan ajarkan kami tentang sosial, kalau dewannya saja ada perselingkuhan,” koar salah seorang orator penuh semangat, disambut rekan-rekannya dengan kata Lawan.
Aksi PMII ini meminta agar persoalan viralnya video wawancara pernyataan dugaan adanya perselingkuhan oknum anggota DPRD Kuningan segera ditindaklanjuti. Mengingat soal moral bukanlah persoalan sepele, sehingga para anggota dewan harus bisa menjunjung tinggi nilai-nilai adab yang baik.
Di tengah aksi demonstrasi ini, para mahasiswa sambil membawa bendera PMII juga melantunkan Sholawat. Selain itu juga mereka menyampaikan pesan moral melalui berbagai puisi.
“Kepada pihak-pihak yang berwenang untuk memberhentikan anggota dewan tersebut tanpa bertele-tele. Hari ini kita dipertontonkan oleh perilaku yang tidak senonoh. Mohon dengarkan aspirasi kami,” pintanya.
Orasi juga disampaikan mahasiswa PMII dari perwakilan perempuan. Puisi demi puisi pesan moral disampaikan dengan harapan pesan tersebut diperhatikan para anggota dewan.
“Kami butuh wakil rakyat yang bermutu. Bersihkan gedung ini dari pecundang yang menggadaikan martabat. Kami tidak akan diam. Etika adalah benteng kepercayaan, jika kau robohkan, kami bangun kekokohan. Kita lawan,” ujarnya.
Mahasiswa lainnya juga menyampaikan orasi. Disebutkan, para anggota Dewan baru saja dilantik dan melakukan sumpah janji, jangan sampai sumpah tersebut ternodai.
“Kemarin mereka mengemis-ngemis meminta suara. Harusnya mereka mencerminkan nilai-nilai kebaikan. Tapi hari ini, apakah mencerminkan itu?,” tuturnya.
Para mahasiswa PMII ini menekankan agar pihak terkait bekerja tegas menangani dugaan kasus tersebut. Mereka pun mengancam akan menggelar aksi demonstrasi lanjutan dengan massa lebih banyak, jika ternyata tidak ada tindak lanjut penanganan.
“Kalau dalam waktu beberapa hari ini masih bercokong di gedung Dewan, kita akan lakukan aksi kedua,” tuturnya.
Dalam aksi massa mahasiswa itu, hadir langsung pimpinan DPRD, terdiri dari Ketua Nuzul Rachdy, Wakil Ketua H Ujang Kosasih dan Saw Tresna Septiani, serta sejumlah anggota dewan lainnya. Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPRD Nuzul memohon maaf atas adanya pemberitaan yang tidak nyaman.
Nuzul mengaskan, di DPRD ada alat kelengkapan dewan (AKD) yang berkewajiban menangani persoalan etik anggota dewan, yaini Badan Kehormatan (BK). Ia memastikan pimpinan DPRD telah menyerahkan sepenuhnya kepada BK terkait penanganan dugaan kasus tersebut.
“Tinggal dipantau saja apa yang akan dilakukan BK. Hanya karena kita negara hukum, maka kita harus mengedepankan azas praduga tak bersalah. Berita ini viral, kami mohon maaf atas adanya dugaan pelanggaran etik anggota DPRD. Percayakan kepada BK, kita terikat oleh kode etik DPRD, BK akan melakukan pengawasan terhadap hal itu. Saya juga akan melakukan pengawasan terhadap kinerja BK,” tegas Nuzul.
Ikut menambahkan, Wakil Ketua DPRD yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan, H Ujang Kosasih. Ujang menyampaikan terima kasih kepada PMII yang telah datang ke DPRD untuk menyampaikan aspirasi dengan baik dan kondusif.
“Terima kasih banyak, sahabat-sahabat PMII ini sudah mau melakukan Tawa Showbilhaq, Tawa Showbish Shobri. Kami bangga hati karena sahabat-sahabat menyampaikan aspirasi ini dengan penuh kesabaran,” kata Ujang.
Menurut Ujang, viralnya video tersebut menjadi pelajaran penting tidak seluruh masyarakat, khususnya bagi para anggota DPRD Kuningan. Pihaknya memohon doa untuk segera menyelesaikan persoalan ini dengan penuh tanggung jawab.
Ujang mempersilahkan para mahasiswa untuk terus memantau terkait apa yang terjadi di DPRD. Jika tidak sesuai harapan, Ujang mempersilahkan para mahasiswa untuk menyampaikan kembali aspirasi serupa kepada DPRD.
“Jujur saya menyampaikan rasa sedih, malu dengan berita ini. Tapi negara ini adalah negara hukum yang harus dijunjung tinggi. Pada akhirnya kalau terbukti, maka yakin akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Terima kasih telah mengingatkan kami untuk istiqomah menjalankan tugas dengan baik,” ungkap Ujang.