
Ketua DPRD Kuningan Pastikan Acara “Hura-hura” Harjad Kuningan Ditunda
Siwindu.com – Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, memastikan sejumlah kegiatan bernuansa pesta dalam rangka Hari Jadi Kuningan (Harjad) ke-527 resmi dibatalkan. Keputusan itu diambil dengan pertimbangan situasi daerah yang memanas serta prioritas menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Nuzul kepada wartawan usai menemui ribuan massa aksi yang menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Kuningan, Minggu (31/8/2025) sore. Ia menegaskan, momentum Harjad memang sakral, namun tidak boleh mengabaikan kondisi sosial dan psikologis masyarakat.
“Momentum Harjad itu sangat penting karena merupakan refleksi sejarah Kuningan. Tetapi, di sisi lain kita juga beririsan dengan situasi keprihatinan yang sedang terjadi. Maka pilihan terbaik adalah mengutamakan keamanan dan keselamatan masyarakat. Karena itu, kegiatan bernuansa hura-hura seperti konser musik dan kirab budaya kita tiadakan,” ujar Nuzul.
Menurutnya, rekomendasi pembatalan sejumlah agenda itu sudah disampaikan kepada Bupati Kuningan. Pihak DPRD mendesak agar acara-acara yang lebih menonjolkan hiburan diganti dengan kegiatan sosial yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Contohnya konser sudah pasti ditiadakan. Kirab budaya yang tadinya dijadwalkan besok juga tidak ada. Kalau ada pihak yang sudah memberikan DP ke pihak ketiga, tentu tetap akan diselesaikan secara baik agar tidak merugikan penyelenggara,” jelasnya.
Meski demikian, tidak semua kegiatan Harjad dihentikan. Nuzul mencontohkan Kuningan Fair tetap digelar dengan pola berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, pameran itu tidak membebani APBD, melainkan dijalankan melalui kerja sama dengan event organizer (EO).
“Kita bersyukur masih ada EO yang mau berkolaborasi dengan Kuningan. Jadi Kuningan Fair tetap jalan, meskipun nuansanya berbeda,” katanya.
Begitu pula dengan Tour de Linggarjati (TdL), event balap sepeda yang sudah menjadi ikon pariwisata Kuningan. Nuzul memastikan TdL tetap masuk agenda karena seluruh pembiayaan ditanggung sponsor tanpa melibatkan APBD. “TdL itu bagian dari promosi pariwisata Kuningan. Tidak ada beban APBD di sana, jadi tetap jalan,” tambahnya.
Di sisi lain, perayaan Harjad kali ini diarahkan lebih pada kegiatan sosial. Ribuan paket sembako yang dikumpulkan dari berbagai pihak akan disalurkan kepada masyarakat kecil, termasuk para pengemudi ojek online.
“Biasanya Harjad dipenuhi karangan bunga. Tahun ini kita alihkan menjadi sembako. Sudah terkumpul sekitar 1.000 sampai 2.000 paket, Insya Allah akan kita bagikan dalam dua hari ke depan,” ungkapnya.
Nuzul juga menyampaikan rasa duka cita atas insiden di Jakarta beberapa hati lalu. Menurutnya, sikap empati dan solidaritas sosial jauh lebih bermakna dalam situasi sekarang ketimbang perayaan dengan nuansa pesta.
“Setiap perayaan tentu membutuhkan pengorbanan. Dan pengorbanan yang terbaik adalah dengan menyesuaikan diri pada keadaan. Harjad ini tetap berjalan, tapi dengan wajah yang berbeda, yaitu lebih sederhana, penuh makna, dan bermanfaat bagi rakyat,” tandas Ketua DPRD Kuningan tersebut.