Komisi II DPRD Kuningan Tinjau Langsung ke Bantarpanjang dan...

image description
icon - Oleh Humas DPRD

Komisi II DPRD Kuningan Tinjau Langsung ke Bantarpanjang dan Dukuhbadag terkait Sapi Pasundan

KUNINGAN – Komisi II DPRD Kabupaten Kuningan melakukan kunjungan ke Desa Bantarpanjang, Kecamatan Cibingbin, untuk meninjau kondisi peternakan sapi pasundan yang menjadi unggulan daerah, Senin (24/2/2025). Kepala Desa Bantarpanjang, Warso, berharap kedatangan rombongan dewan ini membawa kabar baik yang dapat segera ditindaklanjuti.

Salah satu permasalahan yang dihadapi peternak, ungkapnya, adalah kondisi jalan menuju lokasi peternakan yang kurang memadai. “Kalau musim hujan, jalan becek dan ternak enggan pergi jauh. Akibatnya, banyak sapi kelelahan dan kurang sehat karena akses yang buruk,” ujar Warso.

Ia juga menyoroti kurangnya lampu penerangan jalan serta pos jaga yang dinilai penting bagi keamanan peternakan. Selain infrastruktur, peternak juga menghadapi tantangan dalam aspek kesehatan ternak.

Menurut Warso, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sempat menyerang lebih dari 100 ekor sapi, sehingga diperlukan vaksinasi dan pemberian vitamin secara berkala.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan, Wawan Setiawan, menegaskan bahwa sapi pasundan merupakan ternak lokal unggulan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sejak 2014.

“Kuningan sering disebut oleh Gubernur Jawa Barat terkait keberadaan sapi pasundan dan ikan dewa. Ini sejalan dengan visi lestari yang diusung Bupati Kuningan untuk menjaga kelestarian peternakan,” kata Wawan.

Menurutnya, pemurnian sapi pasundan harus dijaga, terutama dalam program inseminasi buatan agar tetap mempertahankan kualitas genetiknya.

Selain itu, ia menekankan bahwa meskipun sapi pasundan lebih sering berada di luar kandang, mereka tetap membutuhkan fasilitas yang nyaman di dalam kandang. “Sapi pasundan ini istimewa. Dagingnya lebih enak karena daya jelajah mereka yang luas dan bebas,” tambahnya.

Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Jajang Jana, menyebut bahwa sapi pasundan kini tengah menjadi sorotan setelah viral dalam podcast Gubernur Jawa Barat bersama Bupati Kuningan. “Ada potensi besar yang bisa dimaksimalkan agar sapi pasundan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dan membantu pengentasan kemiskinan ekstrem,” ungkap Jajang.

Ia berharap ada tindak lanjut konkret agar pengembangan sapi pasundan dapat menjadi ikon daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Soal perbaikan jalan, kami akan koordinasikan dengan anggota DPRD dari dapil setempat dan dinas terkait,” katanya.

Saat ini, tercatat sekitar 1.300 ekor sapi pasundan berada di Desa Bantarpanjang dan Dukuhbadag. Menurut Jajang, pengembangan yang lebih ideal akan dirumuskan bersama dinas terkait agar program ini dapat berjalan dengan optimal.

Pemerintah Desa Dukuhbadag telah mencanangkan grand image yang berfokus pada pengembangan sapi pasundan. Bahkan, desa ini pernah mengusulkan sapi pasundan sebagai ikon wisata Kabupaten Kuningan.

Namun, kesiapan infrastruktur, terutama kandang, masih menjadi kendala utama. “Kami butuh perbaikan kandang agar lebih representatif. Selain itu, pengolahan daging sapi pasundan yang berkualitas tinggi juga bisa dikelola lebih baik untuk meningkatkan nilai ekonominya,” ujar Kades Dukuhbadag.

Ia berharap dengan dikeroyok oleh semua pihak secara serius dan konsisten, pengembangan dan pelestarian Sapi Pasundan ini akan terwujud dengan baik dan lancar.

Tags: